Kamis, 07 Maret 2013

Hidrolisis Ester-Ester Sederhana

Pengertian hidrolisis
Secara teknis, hidrolisis adalah sebuah reaksi dengan air. Reaksi inilah yang sebenarnya terjadi ketika ester dihidrolisis dengan air atau dengan asam encer seperti asam hidroklorat encer.
Hidrolisis ester dengan basa melibatkan reaksi dengan ion-ion hidroksida, tetapi hasil keseluruhannya sangat mirip sehingga dikategorikan dalam hidrolisis dengan air atau asam encer.

Hidrolisis menggunakan air atau asam encer

Reaksi dengan air murni sangat lambat sehingga tidak pernah digunakan. Reaksi ini dikatalisis oleh asam encer, sehingga ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah asam encer seperti asam hidroklorat encer atau asam sulfat encer.
Berikut dua contoh sederhana dari hidrolisis menggunakan sebuah katalis asam.
Pertama, hidrolisis etil etanoat:


dan yang kedua hidrolisis metil propanoat:


Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (reversibel). Untuk melangsungkan hidrolisis sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. Air diperoleh dari asam encer, sehingga ester perlu dicampur dengan asam encer yang berlebih.

Hidrolisis menggunakan basa encer

Ini merupakan cara yang lazim digunakan untuk menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah basa encer seperti larutan natrium hidroksida.
Ada dua kelebihan utama dari cara ini dibanding dengan menggunakan asam encer. Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak reversibel, dan produknya lebih mudah dipisahkan.
Mari kita mengambil contoh ester sama seperti kedua contoh di atas, tapi menggunakan larutan natrium hidroksida bukan sebuah asam encer:
Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida:


dan selanjutnya hidrolisis metil propanoat dengan cara yang sama:


Perhatikan bahwa terbentuk garam natrium bukan asam karboksilat sendiri.
Campuran ini relatif mudah dipisahkan. Jika digunakan larutan natrium hidroksida yang berlebih, tidak akan ada ester yang tersisa.
Alkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini cukup mudah.
Jika anda menginginkan terbentuk asam bukan garamnya, anda harus menambahkan asam kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat encer atau asam sulfat encer ke dalam larutan yang tersisa setelah distilasi pertama.
Jika anda melakukan ini, campuran akan dibanjiri dengan ion-ion hidrogen. Ion-ion hidrogen ini ditangkap oleh ion-ion etanoat (atau ion paropanoat atau ion apapun) yang terdapat dalam garam membentuk asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain-lain). Karena asam-asam ini adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen, cenderung tetap bergabung.
Sekarang asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi.

Hidrolisis ester-ester kompleks utuk membuat sabun

Pembahasan ini berkaitan dengan hidrolisis basa (dengan menggunakan larutan natrium hidroksida) ester-ester besar yang ditemukan dalam lemak dan minyak hewani dan nabati.
Jika ester-ester besar yang terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati dipanaskan dengan larutan natrium hdiroksida pekat, reaksi yang terjadi persis sama dengan reaksi pada ester-ester sederhana.
Terbentuk asam karboksilat – kali ini, garam natrium dari sebuah asam besar seperti asam oktadekanoat (asam stearat). Garam-garam ini merupakan komponen sabun yang penting – yaitu komponen yang melakukan pembersihan.
Juga terbentuk alkohol – kali ini, alkohol yang lebih rumit, propan-1,2,3-triol (gliserol).


Karena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan basa terkadang disebut sebagai saponifikasi.


Sumber :


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/ester1/hidrolisis_ester/
 


Pertanyaan :

 Pada reaksi hidrolisis dengan menggunakan asam encer , reaksi bersifat reversibel dan pada reaksi hidrolisis dengan menggunakan basa encer , reaksi tidak reversibel. pertanyaannya , dapatkah kita membuat reaksi hidrolisis dengan menggunakan asam encer menjadi reaksi yang tidak reversibel ?
jika iya, bagaimana caranya dan tolong jelaskan bersama reaksi nya ! dan jika tidak tolong jelaskan kenapa !

4 komentar:

  1. Sebenarnya tidak mungkin terjadi karena bagaimanapun asam encer sebagai katalis ketika direaksikan dengan ester maka, akan membentuk suatu kesetimbangan antara reaktan dan produk (dimana produk ΐ♌ϊ adalah asam karboksilat dengan alkohol), reaksi hidrolisis Чğ menggunakan H+ atau keasaman dari asam encer memungkinkan juga terjadinya pemutusan gugus hidrogen dari asam karboksilat serta pemutusan gugus hidroksi dari alkohol membentuk ester bersama airnya. Pemutusan ΐ♌ϊ timbul sebagai akibat dari gaya tarik antar molekul, lemahnya ikatan produk, dan sebagai aksi dari melawan kesetimbangan. Sehingga reaksi irreversibel sangat sulit terjadi.

    BalasHapus
  2. masuk akal sekali dan logis..
    bisa dimungkinkn karena keasaman dari katalis asamny lebih memnungkinkn terjdi reaksi bolak balik, jka dibndingkan dengan reaksi saponifakasi yang menggunakan basa sebagai penghidrolisis ester..
    reaksi terhadap basa dapat mempengaruhi struktur molekul ny karena tdak bertindak sebgai katalis..
    (coba diingat lg tentang katalis)
    asam encer disni digunakan sebagai katalis sehingga dapat kembali menjadi asam encer lg ketika produk telah terbentuk..
    sehingga bukanlah mustahil jika asam encer juga dapat memutusan gugus hidrogen dari asam karboksilat serta pemutusan gugus hidroksi dari alkohol membentuk ester bersama airnya kembali sebagaimana asam encer tersebut dapat memutuskan ikatan H+ dan -OH dari molekul air..

    BalasHapus
  3. Insyaallah bisa..
    Menurut saya ntuk mengubah reaksi hidrolisi ester dengan asam encer menjadi irreversibel bisa dilakukan dengan :

    1) Suatu reaksi dapat menjadi reaksi reversibel jika reaksi baliknya dapat dengan mudah terjadi secara bersamaan dengan pengaruh dari luar agar suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksi- reaksi homogen akan lebih mudah berlangsung bolak balik dibandingkan dengan reaksi yang heterogen.
    Jadi untuk meng-irreversibel-kannya kita bisa melakukannya dengan
    a) Jangan pengaruhi reaksi dengan zat lain (katalis, dsb)
    b) Jangan gunakan suhu tinggi pada reaksi yang heterogen
    2) Reaksi kesetimbangan tidaklah statis. Artinya, secara makroskopis reaksi langsung berhenti di satu arah. Pengaruhi keadaan setimbangnya dengan merubah suhu, tekanan, konsentrasi.
    3) Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup sehingga menjadi reversibel. Sehingga untuk menjadikannya irreversibel bisa dilakukan dengan melakukan reaksi dengan sistem terbuka. Sistem yang terbuka adalah suatu sistem reaksi dimana zat-zat yang bereaksi ataupun zat- zat hasil reaksi ada yang meninggalkan sistem (menghilang).

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari Hidayah, seperti yang kita tau bahwasanya reaksi reversible berlangsung dari dua arah yaitu dari kiri kekanan atau sebaliknya, selain itu pada reaksi reversible zat hasil reaksi dapat dikembalikan seperti zat mula-mula, dimana pada reaksi ini juga reaksi ini tidak pernah berhenti dikarenakan komponen zat tidak pernah habis jadi kemungkinan pada reaksi hidrolisis dengan menggunakn asam encer ini dapat dibuat menjadi reaksi tidak reversibel/ ireversibel dengan cara menghabiskan salah satu atau semua reaktan agar reaksi berhenti.
    semoga dapat membantu...:)

    BalasHapus